Jumat, Mei 27, 2011

arti kata mahoo


Ada sebuah posting menarik di K*sk*s.com yang memposting salah satu post blog ini tentang Kisah Cinta Laura dan Maho. Mereka tidak membahas tentang kisah Cinta Laura dan Maho yang rumit itu, melainkan mencoba meraba-raba arti kata “Maho”. This is fascinating karena aku adalah orang yang sangat sering menggunakan kata “Maho!” (pengucapannya harus seperti kalo kita mau bilang “Shut Up!) dalam kosa kataku hahaha.

Forum ini kemudian mencoba membahas arti kata Maho, mulai dari MAnusia HOmo, MAlaysia HOkki, atau MAlingsia HOmo, atau MAnusia begHO. Ga’ jelas siapa yang memulainya, tapi yang pasti semuanya salah tangkap. Kalau begitu apa sebenarnya arti kata MAHO? Aku akan menjelaskan apa sebenarnya arti kata ini dari sejarah kata ini mulai digunakan.

Istilah “Maho” dipopulerkan di kampus STT Jakarta mulai tahun 1999-2000, ketika banyak mahasiswa yang berasal dari Sumatera Utara mulai berbicara bahasa Batak di kantin (sebagian besar bertujuan untuk melatih bahasa Batak mereka yang tertatih-tatih). Lalu mahasiswa suku lain yang mendengarnya bisa menangkap kata “Maho” yang sering terucap. Ketika ditanya, “kalian ngomong apa sih, gw ga ngerti?”, aku menjawab, “ga ngerti MAHO!”. Anehnya tanpa mengerti apa kata MAHO, dia menjawab, “Lo tuh yang MAHO!”

Bermula dari salah tanggap ini, akhirnya kata MAHO semakin populer di kalangan teman-teman nongkrongku. Kemana-mana aku pergi, aku pasti menggunakan kata MAHO dalam arti yang rancu, tidak jelas, dan dalam arti yang seluas-luasnya. Bahkan sekarang beberapa teman di Belanda mulai menggunakan kata MAHO seenaknya. Menurutku, dalam penggunaan kata ini di tongkronganku, MAHO dapat diartikan sebagai:

1. Hinaan; i.e. dalam kata (1) reseh; contoh: “Lo kok suka ganggu gw sih, dasar MAHO lo!” (2) Bego. contoh: “MAHO lo, gitu aja ga bisa!” (3) dalam berbagai bentuk hinaan lainnya karena MAHO kedengaran cocok untuk menghina orang!

2. Panggilan seseorang; i.e. “Maho, lo mau ke mana?” (ini sering aku gunakan untuk kepentingan pribadi!)

3. Kata ganti sifat sebuah benda yang kelihatan tidak bagus; i.e. “Eh lihat deh bajunya, MAHO banget ya!” (kira-kira artinya, Eh lihat deh, bajunya ga banget ya).

Anyways, konteks apapun yang digunakan untuk kata MAHO, umumnya itu berkonotasi negatif, kecuali ketika digunakan untuk memanggil seseorang itu bisa menjadi tanda kedekatan (karena umumnya digunakan untuk aku hahahaha).

Nah, arti sebenarnya dari kata MAHO adalah “….lah kau”. Ini berasal dari bahasa Batak, dua suku kata: MA berarti imbuhan “lah” setelah kata kerja, dan HO artinya kamu (kata ganti orang kedua). Jadi penggunaan aslinya ketika aku menjawab pertanyaan temanku di cerita di atas artinya “ga ngerti lah kau!” Tapi dia mungkin menangkapnya sebagai “Ga ngerti bego!” karena bunyi yang dihasilkan oleh kata tersebut. It doesn’t make any sense at all! Tapi karena bunyi yang dihasilkan kata ini terdengar cukup menghina di telinga, maka sampai sekarang penggunaannya masih terbatas dalam konotasi negatif! Selamat praktek deh MAHO! hahahaha….

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons